Baca juga: Satuan Elit di Bawah Kogawilhan III-Kodam Cenderawasih dan Polri Buru OTK Penyerang 2 Anggota TNI
Kepanikan itu, salah satunya ditunjukkan dengan menyebarkan berita bohong alias hoaks di tengah masyarakat. Berita bohong itu antara lain, tertembaknya tiga perempuan di Papua oleh militer Indonesia. Selain itu, juru bicara kelompok teroris TPNPB-OPM , Sebby Sambom menyebut, TNI telah melakukan serangan udara menggunakan helikopter milik TNI AU membombardir warga dan gereja dengan 40 roket.
Pihak TNI pun bereaksi keras dan membantah dengan tegas isu menyesatkan tersebut. Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN Suristiawa menyatakan, fakta bahwa pemberitaan itu adalah hoaks yang dilakukan kelompok teroris dengan memutarkan balikkan fakta yang sebenarnya.
Baca juga: Mencekam, Puluhan Aparat Bersenjata Lengkap Bersiaga Usai Pembakaran Polsek Candipuro
"Mereka ( kelompok teroris OPM ) memutarbalikkan fakta yang sebenarnya. Hal itu sengaja dilakukan untuk menutupi aksi-aksi terornya," jelas Suriastawa melalui sambungan telepon, Selasa (18/5/2021) siang.
Dijelaskan Suriastawa, bahwa dalam dua hari kemarin kelompok teroris OPM telah melakukan pembakaran terhadap bekas bangunan PT. Unggul di Kampung Kimak, pada Minggu (16/5/2021), dan rumah warga di Kampung Paluga, pada Senin (17/5/2021).
Pembakaran itu dilatarbelakangi konflik antara kelompok teroris Goliat Tabuni, dengan kelompok teroris Lekagak Talenggen. "Ini, diputarbalikkan faktanya oleh mereka dan disebarkan dengan menyudutkan aparat TNI-Polri," ujar Suriastawa.
Baca juga: Medan Mencekam, 2 Kelompok Pemuda Terlibat Bentrok, Bom Molotov dan Batu Berterbangan
Kemudian Suriastawa juga menjelaskan, adanya foto selongsong (selongsong rudal helikopter) dalam pemberitaan hoaks itu, bahwa fakta sebenarnya itu merupakan selongsong pelontar geranat dari persenjataan sesuai SOP yang dimiliki pasukan TNI dalam suatu operasi.
Selongsong pelontar granat itu, kemungkinan besar dari penyergapan terhadap pos tinjau kelompok teroris OPM di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga, pada Minggu (16/5/2021) yang menewaskan dua teroris OPM .
Selain menegaskan bahwa berita tersebut hoaks, Suriastawa pun kembali mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi akan propaganda oleh kelompok teroris OPM dari tiga frontnya yang selalu menyebar berita bohong tentang pemerintah, TNI, dan Polri.