Direktur Operasional Perum Perikanan Indonesia Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan Thailand kini memercayakan impor ikannya ke BUMN perikanan di Indonesia. Sebelumnya, Thailand melakukan impor ikan kembung dari India. Namun karena kasus covid-19 sedang meledak di India, dikhawatirkan akan memengaruhi kualitas komoditas ikan yang diekspor oleh India.
Baca juga:Seperti BRI, Bank Mandiri Terjun ke Pembiayaan PLTS Atap
“Kami berkomitmen memenuhi seluruh permintaan ikan kembung dari Thailand,” katanya di Jakarta, Rabu (12/5/2021).
Raenhat menjelaskan, ikan kembung sempat langka di awal tahun 2021 lantaran cuaca di Indonesia yang tidak menentu. Kondisi ini membuat harga ikan konsumsi harian rumah tangga ini menjadi melambung hingga Rp40.000/kg. Namun memasuki akhir kuartal II-2021, harga ikan kembung berangsur kembali normal ke harga Rp25.000-Rp30.000/kg.
Raenhat bersyukur Thailand memercayakan produk ikan kembung dari Perum Perindo. Valuasi yang didapat Perum Perindo dalam transaksi empat sesi ekspor ini sebesar USD328.560 atau setara Rp4,59 miliar.
Raenhat menuturkan ikan kembung adalah ikan primadona yang banyak dicari baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ikan kembung adalah ikan dengan harga terjangkau namun kandungan gizinya tidak kalah dengan ikan salmon yang cenderung mahal. Oleh karena itu, ikan kembung merupakan ikan konsumsi rumah tangga yang dapat disandingkan dengan lauk konsumsi harian lainnya seperti ayam dan telor.
Dalam 100 gr ikan kembung mengandung omega 3 sebanyak 2,6 gr. Jumlah ini lebih tinggi daripada ikan salmon dengan porsi serupa yang memiliki kandungan omega 3 sebanyak 1,4 gr.
Protein yang dikandung dalam 100 gr ikan kembung sebesar 21,4 g, lebih tinggi daripada ikan salmon sebanyak 19,9 gr dalam porsi yang sama. Selain kedua zat gizi tersebut, kandungan gizi yang dimiliki ikan kembung yaitu lemak, kalori dan zat besi.
Mengutip data Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Indonesia termasuk dalam jajaran negara pengekspor produk perikanan terbesar di dunia, dengan total ekspor produk perikanan tahun 2020 mencapai USD5,2 miliar. Sebesar USD4,84 miliar di antaranya berasal dari ikan konsumsi.
Baca juga:Niat Sholat Idul Fitri dan Tata Caranya
Selain itu, pada periode Januari-Maret 2021, nilai ekspor produk perikanan mencapai USD1,27 miliar dengan negara tujuan ekspor utama RI adalah Amerika Serikat, China, ASEAN, Uni Eropa, dan negara-negara yang terletak di kawasan Timur Tengah.
Berdasarkan data tahun 2020, sebanyak 2.191 unit pengolahan ikan (UPI) juga telah menembus ekspor ke 157 negara mitra dengan komoditas ekspor utamanya meliputi udang, tuna-cakalang, malalugis, cumi, kepiting-rajungan, rumput laut, dan ikan layur.