Monday, May 3, 2021

AJI  Catat 25 Dari 34 Jurnalis Perempuan Pernah Alami  Kekerasan Seksual 

0 comments

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengatakan terjadi sejumlah kekerasan seksual terhadap jurnalis perempuan sepanjang 2020.

Ketua Bidang Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Erick Tanjung menyebut dari 34 jurnalis yang disurvei terdapat 25 jurnalis perempuan yang pernah mengalami kekerasan seksual.

Hal ini didasarkan pada survei AJI Jakarta 2020.

“Dari 34 responden jurnalis yang kami survei terdapat 25 jurnalis yang pernah mengalami kekerasan seksual. Korbannya adalah jurnalis perempuan,” ujar Erick dalam Peluncuran Catatan AJI atas Situasi Kebebasan Pers di Indonesia 2021, yang diadakan secara virtual, Senin (3/5/2021).

Adapun pelaku kekerasan seksual terhadap jurnalis itu beragam, dari narasumber pejabat publik dan non pejabat publik hingga rekan kerja seperti atasan, rekan kerja sekantor non atasan dan sesama jurnalis dari media berbeda.

AJI juga menyebut marak terjadi kasus teror digital terhadap jurnalis dalam kurun waktu Mei 2020 sampai Mei 2021.

Setahun terakhir tercatat 14 kasus teror berupa serangan digital.

Sebanyak 10 korbannya merupakan jurnalis dan empat korban lainnya merupakan media daring. 

"Yang menjadi catatan kita adalah maraknya teror digital terhadap jurnalis periode satu tahun belakangan ini. Jadi catatan yang kita himpun belakangan ini, yang sudah kita verifikasi, dan  beberapa kita dampingi kasusnya. Ada 14 kasus teror berupa serangan digital. 10 jurnalis yang menjadi korban, 4 media online," kata Erick.

Erick menjelaskan terdapat berbagai jenis serangan yang dilakukan terhadap jurnalis atau media daring.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment