Monday, April 12, 2021

Sepanjang 2020, Perusahaan Pengolah Makanan Beku Berbasis Udang Catatkan Laba 10,2 Juta Dollar AS

0 comments

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) berhasil mencatat kinerja positif selama 2020, baik dari sisi top line maupun bottom line.

PMMP mampu mencatatkan penjualan bersih sebesar US$ 170,6 juta, meningkat sebesar 19,5% secara YoY dari sebelumnya sebesar US$ 142,7 juta.

PMMP juga mampu mencetak laba bersih sebesar US$ 10,2 juta meningkat signifikan sebesar 78,3% dibandingkan dengan laba bersih Perseroan tahun 2019 sebesar US$ 5,7 juta. 

Kinerja cemerlang selama tahun 2020 ini didukung oleh meningkatnya penjualan ekspor Perseroan, terutama ke Amerika Serikat, yang meningkat sebesar 27%, menjadi US$ 138,3 juta dari US$ 108,8 juta.

Pertumbuhan penjualan ini juga berdampak pada meningkatnya Laba Kotor Perseroan pada 2020 menjadi US$ 35,3 juta, meningkat sebesar 20% dari Laba Kotor 2019 sebesar US$ 29,4 juta.

Baca juga: Sepanjang 2020, Berkah Beton Sadaya Raup Laba Bersih Rp 20,79 Miliar

Hal ini disebabkan oleh strategi penjualan Perseroan untuk meningkatkan porsi penjualan varian Value Added yang memiliki profitabilitas lebih baik dibandingkan produk lainnya.

“Marjin laba kotor kita meningkat dari 20,6% menjadi 20,7%, sejalan dengan strategi kami untuk meningkatkan penjualan produk Value Added, mulai tahun 2020. Hal ini akan terus kami pertahankan pada tahun 2021, untuk terus meningkatkan profitabilitas Perseroan ke depannya,” jelas Martinus Soesilo, Direktur Utama PMMP pada keterangan resminya, Senin (12/4/2021).

Selanjutnya, Laba Bersih Perseroan mencapai US$ 10,2 juta.

Pencapaian ini meningkat signifikan sebesar 78,3% dari Laba Bersih Perseroan pada tahun 2019 sebesar US$ 5,7 juta.

Di sisi lain, total liabilitas PMMP berhasil turun menjadi US$ 183 juta pada akhir 2020 dari posisi akhir 2019 sebesar US$ 191 juta yang disebabkan oleh menurunnnya utiisasi hutang bank jangka pendek Perseroan dari US$ 157 juta menjadi US$ 149 juta dan hutang bank jangka panjang Perseroan dari US$ 6,3 juta menjadi US$ 3,9 juta.

Baca juga: Revitalisasi 8 Gudang, BGR Logistics Hemat Biaya Sewa Hingga Rp 5,7 Miliar

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment