Saturday, April 3, 2021

Sebut Ide Bodoh, Jenderal AU dan AD Amerika Berseteru soal Rudal Jarak

0 comments
WASHINGTON - Jenderal Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Darat (AD) Amerika Serikat (AS) berseteru soal ide Angkatan Darat menempatkan rudal jarak jauh di Pasifik untuk melawan China. Jenderal Angkatan Udara mengecamnya sebagai ide mahal, duplikat dan bodoh.

Kecaman itu disampaikan Jenderal Timothy Ray, yang memimpin Komando Serangan Global Angkatan Udara Amerika.

Baca juga: Menlu Arab Saudi: Normalisasi dengan Israel Akan Bermanfaat Luar Biasa

“Mengapa di dunia ini kita memiliki ide yang sangat mahal ketika kita tidak—sebagai Departemen [Pertahanan]—punya uang untuk melakukan itu?,” katanya selama podcast Mitchell Institute Aerospace Advantage yang direkam pada 31 Maret.

Baca Juga:

"Beberapa anggota Kongres bertanya kepada saya. Dan tahukah Anda? Jujur saya pikir itu bodoh," ujarnya.

"Saya hanya berpikir itu adalah ide yang bodoh untuk melangkah dan menginvestasikan uang sebanyak itu yang menciptakan kembali sesuatu yang telah dikuasai layanan dan yang sudah kita lakukan sekarang. Kenapa Anda mau mencobanya? Saya mencoba untuk memastikan bahwa bahasa saya tidak sedikit lebih berwarna dari aslinya, tapi beri saya waktu istirahat," paparnya.

Upaya tembakan presisi jarak jauh saat ini menempati peringkat sebagai prioritas modernisasi teratas Angkatan Darat, dan layanan tersebut memiliki rencana untuk meluncurkan sistem rudal hipersonik yang diluncurkan di darat pada tahun 2023.

Pada bulan Maret, Angkatan Darat meluncurkan sebuah makalah strategi baru yang menjabarkan rencananya untuk berfungsi sebagai "kekuatan dalam" yang akan mengerahkan pasukan dan rudal berbasis darat di Pasifik yang mampu menghancurkan pertahanan China.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment