“Semoga Pertamina dapat mewujudkan aspirasi sebagai global energy champion pada tahun 2024 dengan market value sebesar 100 billion dolar,” ujar Erick dikutip Jumat (9/4/2021).
Baca Juga: Erick Cemas Ekonomi RI Anjlok Jika BUMN Punah, Pengamat: Tak Semua Pelat Merah Menguntungkan
Upaya Pertamina untuk menjadi global energy champion, kata Erick, perlu dikuatkan dengan inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, serta pengembangan talenta atau SDM.
Di sisi lain, penguatan inovator dalam negeri dari berbagai sektor seperti pangan, energi, dan kesehatan dalam manajemen modal bisnis dan digital-preneur perlu dilakukan. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Karena itu, karya inovatif Pertamina sangat diperlukan untuk membangun kemandirian dan keunggulan bangsa tanpa harus tergantung dengan produk buatan bangsa lain. Dia berharap, karya para inovator tersebut tidak berhenti sebatas prototipe, namun dapat berlanjut ke arah investasi komersial agar dapat memenangkan persaingan global.
“Saya mengajak para inovator memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai ini. Berkontribusi bagi kemanusiaan dan kehidupan yang lebih baik. Kita harus bangga dengan produk Indonesia yang merupakan hasil inovasi anak bangsa,” katanya.
Baca Juga: Arahan Ahok Soal Digitalisasi di Tubuh Pertamina
Saat ini Pertamina telah melakukan sejumlah langkah untuk mencapai target tersebut dengan melanjutkan agenda utama transisi energi agar bisa menjadi perusahaan energi global terdepan dengan market value 100 miliar dolar AS pada 2024, antara dengan transformasi melalui restrukturisasi holding dan subholding berjalan sejak pertengahan Juli 2020.