Saturday, March 20, 2021

Proses Pembuatan Vaksin AstraZeneca yang Manfaatkan Enzim Tripsin Babi, Begini Hasil Akhirnya

0 comments

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengumumkan bahwa vaksin AstraZeneca memanfaatkan zat yang berasal dari babi, namun bisa digunakan karena kajian fiqihnya mendesak untuk menghindari kematian akibat covid-19.

Penggunaan enzim tripsin babi juga bukan hal yang baru dalam pembuatan vaksin. 

Selain vaksin AstraZeneca, vaksin Polio juga menggunakan kandungan yang sama.

Baca juga: Dibolehkan MUI, Vaksin AstraZeneca Prosesnya Memanfaatkan Enzim Tripsin Babi, Apa Fungsinya?

Baca juga: Dishub DKI Sediakan Bus Antar Jemput Lansia yang Akan Divaksin Covid-19

Penting diketahui, meski mengandung enzim tripsin babi pada hasil akhirnya atau vaksin jadi enzim tersebut tidak ada.

Sehingga jangan salah mengira, pembuatan vaksin sangatlah kompleks, bukan sekadar mencampur semua bahan menjadi satu.

Seorang pekerja medis menyusun dosis vaksin Oxford / AstraZeneca untuk melawan penyakit virus corona, yang dipasarkan dengan nama Covishield dan diproduksi di India, dalam jarum suntik selama vaksinasi para imam di Kiev pada 16 Maret 2021.
Seorang pekerja medis menyusun dosis vaksin Oxford / AstraZeneca untuk melawan penyakit virus corona, yang dipasarkan dengan nama Covishield dan diproduksi di India, dalam jarum suntik selama vaksinasi para imam di Kiev pada 16 Maret 2021. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Dikutip dari laman IDAI, dalam proses pembuatan vaksin, enzim tripsin babi harus dibersihkan atau dihilangkan.

Alasannya agar tidak mengganggu tahapan proses produksi vaksin selanjutnya.

Enzim tripsin babi diperlukan sebagai katalisator untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang menjadi bahan makanan kuman.

Kuman akan dibiakkan dan difermentasi, kemudian diambil polisakarida kuman sebagai antigen bahan pembentuk vaksin.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment