Pengungkapan pendekatan Amerika Serikat (AS) yang sejauh ini tidak berhasil, yang belum pernah dilaporkan sebelumnya, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Biden akan mengatasi ketegangan yang meningkat dengan Pyongyang terkait program senjata nuklir dan rudal balistiknya .
Ini juga menambah dimensi baru pada kunjungan diplomat dan menteri pertahanan tertinggi Amerika yang akan dilakukan minggu depan ke Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, di mana kekhawatiran atas persenjataan nuklir Korut diharapkan menjadi agenda utama.
Pejabat senior pemerintahan Biden, yang berbicara tanpa menyebut nama, memberikan sedikit rincian tentang dorongan diplomatik. Tetapi pejabat itu mengatakan telah ada upaya untuk mendekati pemerintah Korut melalui beberapa saluran mulai pertengahan Februari, termasuk di New York.
Baca juga: China, Rusia, Korut, dan Iran Bentuk Koalisi di PBB
"Sampai saat ini, kami belum menerima tanggapan dari Pyongyang," kata pejabat itu seperti dikutip dari Reuters, Minggu (14/3/2021).
Pemerintahan Biden sejauh ini berhati-hati dalam menjelaskan secara terbuka pendekatannya ke Korut, dengan mengatakan pihaknya melakukan tinjauan kebijakan yang komprehensif menyusul keterlibatan mantan Presiden Donald Trump yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan pemimpin Korut Kim Jong-un .
Upaya Trump membujuk Korut untuk menyerahkan senjata nuklirnya berujung pada kegagalan.