Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) menegaskan pihaknya tak pernah mengajak mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo bergabung dan menjanjikan jatah kursi ketua umum dengan melakukan kudeta terhasap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat versi KLB, Jhoni Allen Marbun, meminta Gatot menyebut orang yang menyampaikan ajakan itu
"Sebagai seorang panglima, jenderal bintang empat tidak mudah, tapi jangan asbun," kata Jhoni saat konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/3/2021).
Ditambahkan Jhoni, posisi Ketua Umum PD tak sembarangan direkrut.
Mantan Anggota DPR RI itu menyebut Gatot sibuk kampanye saat menjabat Panglima TNI. Padahal, Gatot diangkat oleh Presiden Jokowi.
Jhoni membandingkan integritas Gatot dengan Moeldoko. Menurutnya, Moeldoko loyal sebagai Panglima TNI.
Baca juga: Jika Konflik Berkepanjangan, Partai Demokrat Terancam Tak Bisa Ikut Pemilu 2024
"Setelah reformasi, biasanya panglima itu pensiun sampai masa umurnya. Tetapi baru satu ini yang pensiun sebelum umurnya mencapai. Karena apa? integritasnya dia," kata Jhoni
"Panglima harus loyal kepada negara dan tugas-tugasnya. Bedakan loyalitas kepada negara dan tugas," tuturnya.
Sebelumnya, Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengklaim soal dirinya yang pernah ditawari untuk naik sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Baca juga: Pakar Hukum Tata Negara Khawatir dengan Tujuan Pengambilalihan Partai Demokrat