"Saya kira tidak," kata Biden ketika ditanya oleh penyiar CBS Evening News, Norah O'Donnell, apakah Trump yang seorang Republikan harus mendapatkan pengarahan atau briefing intelijen.
Baca juga: Indonesia Tak Nyaman dengan Sepak Terjang China di Laut China Selatan
Para mantan presiden AS biasanya menerima beberapa pengarahan intelijen bahkan setelah mereka meninggalkan jabatan.
Trump sering merendahkan komunitas intelijen dan tidak diketahui karena mengambil pengarahan panjang selama masa jabatannya di Gedung Putih. Dia juga mempertanyakan intelijen AS yang menunjukkan Rusia telah melakukan intervensi dalam pemilu 2016.
Trump menghadapi persidangan pemakzulan keduanya minggu depan, kali ini dituduh memicu pemberontakan di Gedung Capitol AS karena menyerukan orang-orang untuk "melawan" hasil pemilu 3 November. Trump kalah dalam pemilu itu dan akhirnya lengser.
Biden mengatakan pandangannya bahwa Trump seharusnya tidak menerima pengarahan tidak terkait dengan kerusuhan Capitol.
“Karena perilakunya yang tidak menentu, tidak terkait dengan pemberontakan,” kata Biden, menjelaskan alasannya.