(Baca juga: 7 Cara Terapi Menghilangkah Kegelisahan Hati )
Namun demikian, kegembiraan yang kita dapatkan saat bepergian ini jangan sampai membuat lupa diri. Untuk itu, Islam mengajarkan ada adab-adab yang mesti diperhatikan saat kita bersafar tersebut. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut adab-adab bepergian tersebut:
1. Segera pulang jika memang ibadahnya sudah selesai
Bepergian, khususnya yang jauh, merupakan sebuah safar yang melelahkan sehingga dianjurkan untuk segera pulang jika sudah selesai. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
”Berpergian itu sebagian dari siksaan, (karena dengan berpergian) salah satu dari kalian akan terhalang dari makanan, minuman dan tidurnya. Jika salah satu dari kalian telah melaksanakan hajatnya dari berpergian, maka bersegerlah pulang ke keluarganya”. (Riwayat Bukhari dan Muslim).
(Baca juga : Ngeri, Banyak Manusia Celaka Karena Kotornya Hati )
2. Membawa hadiah dan oleh-oleh
Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah satu dari kalian pulang dari kepergiannya, maka berilah hadiah kepada keluarganya dan berilah mereka oleh-oleh walaupun itu batu”. (Riwayat Daruqutni).
3. Usahakan pulang ke rumah pada siang hari
Meski datang pada malam hari, hendaknya menunggu siang hari ketika mau pulang ke rumahnya. Ini didasarkan pada sabda Nabi, ”Jika salah satu dari kalian menghilang dalam waktu lama maka janganlah mengetuk pintu keluarganya pada malam hari”. (Riwayat Bukhari dan Muslim).
(Baca juga: Doa Awal Tahun untuk Memohon Harapan dan Kebaikan Hidup )
Ketika pulang dari bepergian, Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu keluarganya pada malam hari. Menurut Imam Nawawi, Hadits ini menjelaskan tentang kemakruhan mengetuk pintu keluaraga pada malam hari.
4. Ketika sampai di tempat tujuan membaca doa.
Bacalah doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, yaitu:
تَائِبُونَ أَيِبُوْنَ عَابِدُوْنَ سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا سَاجِدُوْنَ
“Orang-orang yang bertobat, orang-orang yang yang kembali, orang-orang yang beribadah, orang-orang yang sujud, untuk Tuhan kami orang-orang memuji. Beliau membaca doa ini hingga ke kota Madinah.” (HR Bukhari).
(Baca juga : Haedar Nashir: Untuk Bangkit, Pemerintah Harus Berani Buat Kebijakan Ekonomi yang Adil )