Meskipun saat ini jumlah kasus COVID-19 yang aktif sebanyak 161.636 kasus atau 16,2% dari terkonfirmasi. Dimana 809.488 orang di antaranya sudah sembuh dari COVID-19. Baca juga: Petugas di Banyumas Grogi Saat Vaksinasi COVID-19, Jarum Suntiknya Sampai Patah
Namun, kasus aktif yang saat ini sebanyak 161.636 atau 16,2% akan terus bertambah jika kasus COVID-19 masih tidak terkendali. Apalagi saat ini angka kematian akibat COVID-19 di Tanah Air saat ini sebanyak 28.132 orang atau sebanyak 2,8% dari terkonfirmasi.
Chief Strategist Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), Yurdhina Meilissa mengatakan transmisi COVID-19 terus naik. “Transmisi kita tahu naik terus, Jakarta sudah community transmission level 4 yang paling tinggi gitu. Dan sebagian besar di Jawa itu paling tidak sudah community level 2. Jadi sudah sama sekali tidak normal,” ujarnya dikutip MNC Portal Indonesia dari kanal YouTube CISDI, Selasa (26/1/2021).
Yurdhita juga mengatakan bahwa saat ini wabah COVID-19 menginfeksi penduduk lebih cepat daripada penanggulangan dari pemerintah. “Jadi gini kita lihat bahwa sekarang jelas kita harus akui bahwa wabahnya kerja lebih cepat daripada mesin kementerian ya.”
“Sehingga, selalu melangkah nya itu 1-2 langkah di belakang dari wabah-wabahnya. Wabahnya sudah sampai community transmission kita masih menganggap bahwa itu flu biasa misalnya gitu. Sehingga kemudian tindakan yang dilakukan juga itu,” sambungnya.
Bahkan, kata Yurdhita, bahwa saat ini angka kematian makin tinggi. “Angka kematian kita lihat makin tinggi, di IGD di ICU yang menjadi indikator seberapa kuat sih kita menangkal wabah ini udah terganggu, sehingga kita mau itu turun secepat-cepatnya,” tandasnya.
Sehingga, lanjut dia, semua pihak harus bersepakat untuk mengakhiri pandemi COVID-19 untuk bisa menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa. “Kita coba untuk mengurangi beberapa hal. Tapi biasa kalau kita mau bersama-sama bersepakat gitu apa yang harus dilakukan kan sebetulnya yang harus kita sepakati dulu endpoint-nya mau apa gitu kan.” Baca juga: Serang Balik, China Tuding COVID-19 Berasal dari Lab Militer AS
“End point-nya kan kita mau bahwa lekas pandemi itu bisa selesai dan kita bisa menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa yang masih bisa diselamatkan gitu dalam kondisi seperti ini,” imbuh Yurdhita.