Monday, December 7, 2020

Diklaim Sebagai Ancaman, AS Tambahkan 4 Perusahaan China ke Daftar Hitam Departemen Pertahanan

0 comments

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan bahwa ia telah menandatangani perintah eksekutif yang akan melarang warga Amerika berinvestasi pada lebih dari 30 perusahaan yang diduga melakukan bisnis dengan militer China.

Kebijakan ini diambil beberapa hari setelah media AS menyerukan bahwa kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden terpilih menjadi Presiden AS untuk periode berikutnya, dalam Pemilu AS 2020.

Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (7/12/2020), Administrasi Trump pada hari Kamis lalu telah menambahkan empat perusahaan China ke dalam daftar hitam Departemen Pertahanan.

Dua diantaranya adalah produsen chip terkemuka China, Semiconduktor Manufacturing International Corporation (SMIC) dan raksasa minyak China National Offshore Oil Corporation (CNOOC).

Sementara dua perusahaan lainnya yang disebut memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China adalah China Construction Technology Co Ltd dan China International Engineering Consulting Corporation.

Penambahan terbaru ini membuat jumlah perusahaan yang masuk dalam daftar hitam AS pun kini berubah menjadi 35 perusahaan.

"Departemen (Pertahanan) bertekad untuk menyoroti dan melawan strategi pengembangan Militer dan Sipil Fusion Republik Rakyat Tiongkok (RRT)," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan dalam pembaruan terbarunya.

AS menilai pengembangan militer China itu mendukung tujuan modernisasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dengan memastikan aksesnya ke teknologi canggih dan keahlian yang diperoleh dan dikembangkan oleh perusahaan RRT, universitas, dan program penelitian yang tampaknya merupakan entitas sipil," tegas pernyataan tersebut.

Daftar parsial sebelumnya mencakup berbagai perusahaan pembuatan kapal, perusahaan konstruksi dan teknologi, serta perusahaan yang berfokus pada kedirgantaraan.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment