Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, isu stimulus AS mungkin memberikan tekanan untuk rupiah setelah Menteri Keuangan AS memberikan penegasan bahwa kesepakatan stimulus bakal terjadi setelah Pemilu presiden karena banyak perbedaan yang belum disepakati.
(Baca juga: Pilpres Amerika Serikat, Trump Terus Tutupi Kesenjangan dengan Biden)
"Pasar juga mewaspadai rencana demo buruh yang akan berlangsung selama sepekan ke depan," kata Ariston di Jakarta, Kamis (15/10/2020).
(Baca juga: Cerita Warga Kwitang Soal Tembakan Gas Air Mata Polisi di Permukiman)
Tapi di sisi lain, lanjut dia, aksi net buy asing di pasar saham Indonesia bisa membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS. "Melihat faktor-faktor di atas, rupiah mungkin masih akan bergerak sideway di kisaran yang sama dengan kemarin dengan kisaran 14.700-14.750 per dolar AS," urainya.