Thursday, October 29, 2020

Dunia Merindukan Nabi Muhammad SAW

0 comments
Imam Shamsi Ali
Imam/Direktur Jamaica Muslim Center
Presiden Nusantara Foundation

Hari-hari ini umat Islam di berbagai belahan dunia diingatkan oleh salah satu peristiwa penting dunia. Sebuah peristiwa yang membawa goncangan dan perubahan dahsyat secara global. Itulah kelahiran manusia terbaik (khaerul anaam), sekaligus penutup (khaatam) dan penghulu (sayyid) para Nabi dan Rasul.

Muhammad صلى الله عليه وسلم terlahir di bulan Rabi'ul Awwal. Bulan yang tentunya mengingatkan akan kehadiran sosok pembaharu (reformer) dan agen perubahan ke arah yang lebih baik (al-muslih). Tapi yang terpenting beliau hadir sebagai penyampai (muballig) risalah khatimah (the final message) Allah ke seluruh manusia sekaligus tauladan (uswah) bagi semua manusia. (Baca Juga: Ya Nabi Salam 'Alayka! Semua Malaikat Turun Bertasbih dan Berhala Pun Tumbang)

Tentu menuliskan mengenai Muhammad صلى الله عليه وسلم serasa melempar segenggam garam ke lautan samudra. Selain sedemikian banyak yang telah menulis tentang beliau, dan dalam segala aspek hidupnya, baik dari kalangan "believer" (yang mengimaninya) maupun yang "unbeliever" (tidak mengimaninya). Juga karena menuliskan tentang beliau tidak akan pernah menemukan akhir dari keindahan cerita perjalanan hidupnya.

Baca Juga:

"Muhammad صلى الله عليه وسلم adalah memang manusia. Tapi beliau tidak seperti manusia lainnya. Akan tetapi beliau adalah mutiara di tengah bebatuan. Kesempurnaannya mencapai puncak ketinggian. Keindahannya dirinya menyingkap gulita. Segala lini hidupnya begitu indah nan menawan."

Ungkapan di atas adalah puji-pujian yang populer dan sering dibacakan oleh kalangan Muslim IPB (India Pakistan Bangladesh). Sebuah pujian yang memang menggambarkan realita kesempurnaan sosok Muhammad صلى الله عليه وسلم.

Pujian yang terpenting tentunya bukan pujian manusia. Tapi yang terpenting adalah pujian dan pemuliaan Penciptanya sendiri. Berkali-kali beliau dipuji dalam Al-Qur'an. Salah satunya: "Sungguh engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang sangat agung".

Keimanan dan kecintaan kita kepada Muhammad صلى الله عليه وسلم menjadi bagian integral dari keimanan kita kepada Rabb itu sendiri. Bahwa "laa ilaaha illa Allah" itu tidak akan terpisahkan dari "Muhammad Rasulullah". Hanya melalui (ajaran) Muhammad صلى الله عليه وسلم kita akan mencapai keimanan yang benar dan hakiki kepada Allah Ta'ala.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment