Liputan6.com, Roma - Italia menyebut negaranya tidak memiliki ruang lagi untuk migran ilegal. Hal ini disampaikan oleh menteri luar negerinya Luigi Di Maio pada Senin, 17 Agustus 2020 dalam kunjungannya ke Tunisia.
Mengingat, banyaknya warga Tunisia yang menyeberangi Laut Mediterania masuk ke Italia, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (18/8/2020).
Setelah melakukan pertemuan dengan Presiden Tunisia Kais Saied, diplomat tinggi Italia mengatakan Roma "siap untuk memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada Tunisia" untuk memerangi imigrasi ilegal.
Italia telah berjuang dalam beberapa bulan terakhir untuk mencegah kedatangan ratusan migran setiap hari ke pantai selatannya.
Tugas itu diperumit oleh langkah-langkah keamanan yang diberlakukan pemerintah saat krisis Virus Corona terjadi di negara itu.
Tunisia sementara itu sedang berjuang melawan pengangguran yang tinggi dan ketidakstabilan politik, yang mendorong lebih banyak migran ekonomi menyeberang ke Italia.
Kedatangan migran ke Italia naik hampir 150 persen selama setahun terakhir, dengan mayoritas datang dengan perahu dari Tunisia, kata kementerian dalam negeri Italia pada Sabtu kemarin.
Menteri Dalam Negeri Italia Luciana Lamorgese bergabung dengan Di Maio bersama dengan Komisaris Eropa Oliver Varhelyi dan Komisaris Eropa untuk Urusan Dalam Negeri Ylva Johansson.
"Negosiasi antara Italia dan Tunisia akan terus berlangsung untuk menemukan formula kerja sama bilateral," kata menteri luar negeri Italia, menurut kepresidenan Tunisia.
Angka Kedatangan Imigran
Delegasi Italia telah menyatakan "dukungan politik dan ekonomi" untuk memperkuat upaya Tunisia guna mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja, terutama di daerah pedalaman," tambah pernyataan itu.
Saied dari Tunisia mengatakan bahwa "solusi keamanan saja tidak memungkinkan untuk melawan imigran."
Dari 1 Agustus 2019 hingga 31 Juli 2020, 21.618 migran tiba di pantai Italia, 148,7 persen lebih banyak dari 8.691 pendaratan tahun sebelumnya, menurut data yang disajikan oleh Lamorgese.
Meski melonjak tajam, jumlah kedatangan migran masih jauh di bawah angka yang tercatat dalam beberapa tahun terakhir.
Dari 2016 hingga 2017, Italia mencatat 182.877 kedatangan migran.
Setelah Italia menandatangani kesepakatan dengan Libya untuk penjaga pantainya untuk mencegah keberangkatan migran, jumlahnya turun menjadi 42.700 pada 2017 hingga 2018.