loading...
Di era kepemimpinan Susi Pudjiastuti, KKP menerapkan kebijakan tegas menenggelamkan kapal-kapal hasil tangkapan. Kata "tenggelamkan" pun menjadi ciri khas sosok Susi.
Sementara di era saat ini di bawah kepemimpinan Edhy Prabowo, KKP memilih untuk memanfaatkan kapal hasil tangkapan diberikan kepada kelompok nelayan dan menjadi bahan belajar anaka-anak sekolah perikanan.
Baca Juga:
"Jalan-jalan ke Parimana, Jangan lupa berbekal ikan, buat apa ditenggelamkan, lebih baik dimanfaatkan," tulis akun Twitter resmi KKP, @kkpgoid dengan gaya pantun, Selasa 1 Juli 2020.
Akun Twitter KKP juga memposting foto dan ucapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo yang menyatakan daripada ditenggelamkan, kapal hasil tangkapan lebih baik diberikan kepada kelompok nelayan dan menjadi bahan belajar untuk anak-anak sekolah perikanan.(Baca juga: Menteri KKP Berencana Kirim Jajarannya ke Norwegia, Supaya Apa?)
Cuitan KKP ini pun memancing reaksi para netizen. Termasuk Susi Pudjiastuti yang selama ini aktif di media sosial. Tanpa menuliskan kata-kata, Susi mencuitkan 10 emoji tepuk tangan.
Pantun KKP itu dibalas oleh pemilik akun @yakub_vikers. "Jalan-jalan ke Pariaman, jangan lupa berbekal ikan, buat apa dimanfatkan, jika nelayan dirugikan." tulisnya.
Pemilik akun @asadlabibi mengomentari postingan KKP. "Bukan masalah bisa dimaanfaatkan atau tidak, penenggelaman kapal bukan sekadar membuang, akan tetapi ada harga diri bangsa dan kedaulatan negara yang dipertaruhkan. Menenggelamkan kapal menjadi wujud bahwa penegakan hukum maritim dilakukan serius dan tidak butuh barang bekas sitaan," cuitnya.
(dam)