loading...
Kepala BKSDA Agam Ade Putra mengatakan, pihaknya sudah melakukan observasi begitu menerima laporan masyarakat dengan memasang kamera CCTV, sekaligus memasang bunyi-bunyian untuk mengusir satwa dilindungi tersebut agar kembali ke habitatnya ke dalam hutan.
"Dari identifikasi yang kita lakukan terdapat dua jejak kaki berukuran 11 cm, kemungkinan ini Harimau ini berukuran dewasa," kata Ade Putra.
Baca Juga:
Dijelaskannya, kemungkinan besar Harimau tersebut masuk ke areal warga karena sedang mengejar babi hutan sehingga masuk ke areal perkebunan warga. "Keberadaan Harimau ini seharusnya di cagar alam Maninjau di dalam hutan, kemungkin keluar karena mememburu babi sehingga menemukan ternak warga," jelasnya.
Informasi diperoleh, hewan ternak milik Cok dan Ratini diserang harimau pada Selasa 23 Juni 2020 sore, ketika digemebala di perkebunan Tigo Koto. Saat ditemukan kerbau yang masih anakan terluka pada bagian leher dan pundak. Sedangkan kerbau dewasa mengalami luka cakaran dan gigitan paga kaki. Oleh warga desa kerbau tersebut langsung dibawa perawatan ke dokter hewan setempat.
Hingga Jumat kemarin, petugas BKSDA Agam masih melakukan pemantauan keberadaan Harimau Sumatera dengan CCTV dan melakukan pengusiran untuk mengiring hewan buas tersebut untuk kembali ke habitatnya
(zai)
