Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tengah mengkaji beberapa opsi terkait mudik lebaran mendatang untuk mencegah meluasnya wabah virus corona (covid-19).
Satu di antara opsi tersebut yakni melarang masyarakat untuk mudik.
Anggota Komisi VIII DPR fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Selly Andriany Gantina menyatakan, pemerintah harus mengkaji secara matang sebelum akhirnya mengambil keputusan.
"Pemerintah sedang menghitung lewat kajian matang. Tujuan utamanya kan maslahat seluruh masyarakat" kata Selly kepada wartawan, Jumat (27/3/2020).
Selly meminta agar pemerintah menjamin pelaksanaan ibadah saat bulan Ramadan nanti.
Sehingga kekhusyukan ibadah Ramadan tidak akan terganggu oleh virus corona ini.
Baca: Di Kota Padang, Bule Dicegah Masuk Pasar Tradisional demi Waspadai Pandemi Corona
"Poinnya ibadah selama bulan suci Ramadan tidak kehilangan makna sucinya. Masyarakat tetap bisa beribadah secara khusyuk walaupun dalam kondisi prihatin. Pemerintah harus jamin," ujarnya.
Baca: Simak, Ini Rincian Debitur yang Boleh Tunda Bayar Cicilan Sesuai Aturan OJK
"Bisa dong kita menunjukkan rasa empati kita sebagai umat beragama dengan tidak mudik dulu. Ada sekian risiko yang mungkin lebih besar kalau mudik. Bisa membahayakan sanak keluarga di kampung halaman," imbuhnya.
Baca: Asyik, Pengemudi Ojol Dapat Skema Keringanan Cicilan Motor dari OJK
Politikus PDI Perjuangan ini juga menyebut virus corona ini tidak akan bisa teratasi jika tidak ada kesadaran bersama.
"Nuansa Lebaran kan tetap bisa dirayakan dengan teknologi. Tinggal video call atau skype. Kalau tidak begitu nanti resiko paparan virus bisa kemana-mana. Harus sadar kita lawan corona ini itu butuh kerjasama," kata dia.
""Memang virus ini mati pakai smadav? Kan engga. Virus ini matinya karena kita disiplin ketat. Saatnya kerjasama kita semua, untuk menahan diri dan berdisplin," tandasnya.