Saturday, March 21, 2020

Sederet Dampak Buruk Jika Ibu Kota Jakarta Terapkan Sistem Lockdown

0 comments

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia memang berbeda dengan Malaysia, negara ini lebih memilih untuk menerapkan pembatasan interaksi (social distancing) baik secara tatap muka maupun kontak fisik, dibandingkan penguncian (lockdown).

Di ibu kota, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menerapkan social distancing pada warganya, termasuk sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH).

Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam menekan penyebaran virus corona (Covid-19) yang semakin massive di Indonesia, khususnya Jakarta.

Sistem lockdown masih belum dilirik pemerintah pusat, karena bisa berdampak kian buruk bagi perekonomian Indonesia yang tengah terpuruk.

Lalu apa yang akan terjadi jika ibu kota Jakarta menerapkan sistem lockdown?

Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira menilai aktivitas banyak perusahaan di Jakarta akan terganggu jika lockdown terjadi.

Baca: UPDATE Hingga Jumat: 369 Positif Covid-19, 32 Pasien Meninggal Dunia, 17 Lainnya Sembuh

Baca: Rentan Jadi Sarang Covid-19, Pasar Tradisional Perlu Segera Disterilisasi

Hal ini karena perputaran bisnis mayoritas terpusat di ibu kota.

"Peredaran uang sebagian besar di Jakarta, kalau lockdown, aktivitas semua perusahaan yang kantor pusatnya di Jakarta akan terganggu," ujar Bhima, kepada Tribunnews, Jumat (20/3/2020) sore.

Ia menjelaskan bahwa banyak karyawan yang memiliki kantor di Jakarta, namun tinggal di wilayah lainnya, misal kota penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, serta kawasan lainnya.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment