Liputan6.com, Vatikan - Paus Francis mendesak imam-imam Katolik pada Selasa 10 Maret untuk "memiliki keberanian" dan pergi serta membantu mereka yang sakit akibat Virus Corona, beberapa jam setelah Italia ditempatkan dalam status kuncian nasional.
"Mari kita berdoa kepada Tuhan juga untuk para imam kita, agar mereka memiliki keberanian untuk pergi keluar dan mengunjungi orang sakit ... dan untuk menemani staf medis dan sukarelawan dalam pekerjaan yang mereka lakukan," kata Paus saat misa di Kota Vatikan.
Melansir Strait Times, Rabu (11/3/2020), pemerintah Italia telah meminta orang untuk tidak bepergian, jika mereka dapat menghindarinya dan menghindari kontak dengan orang sakit.
Para pejabat mengeluarkan dekrit pada Senin malam untuk memperluas langkah-langkah pembatasan nasional yang telah diberlakukan pada akhir pekan di wilayah utara yang paling terdampak.
Pembatasan, termasuk pos pemeriksaan di jalan dan di stasiun kereta api ditetapkan untuk tetap berlaku sampai 3 April.
Italia menjadi pusat penyebaran virus di Eropa dengan lebih dari 9.000 kasus dan 463 kematian sejauh ini.
Duta Besar RI di Vatikan, Agus Sriyono pun melaporkan bahwa kondisi WNI yang berada di sana masih terus berada dalam pantauan KBRI.
"Kedubes Vatikan terus memantau dari dekat sekitar 1630 WNI rohaniwan/wati Katholik di seluruh Italia dan sampai pagi ini masih kondusif," katanya saat dihubungi oleh Liputan6.com.
Ia pun menambahkan bahwa KBRI kini memiliki jadwal piket, guna memastikan setidaknya ada empat staf yang siap bertugas di kantor.