Thursday, March 12, 2020

Bahaya Ikan Buntal yang Tewaskan Satu Keluarga, Dokter: Itu 1.200 Kali Lebih Beracun dari Sianida

0 comments

TRIBUNNEWS.COM - Satu keluarga di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur meninggal dunia setelah mengonsumsi ikan buntal hasil pancingan, Selasa (10/3/2020).

Diberitakan TribunJateng.com sebelumnya, Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin memastikan pihaknya sudah melakukan uji laboratorium terkait masakan ikan buntal yang dikonsumsi keluarga tersebut.

"Mereka meninggal lantaran keracunan," terangnya, Selasa.

Baca: Fakta-Fakta 90 Warga Mesuji Lampung Alami Keracunan Makanan

Dokter dari RSUD Pandanaran Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris menyebutkan ikan buntal memang bahaya untuk dikonsumsi.

Pasalnya, menurut Fiarry, racun tetrodoxin yang terkandung dalam ikan buntal jauh lebih kuat dari Sianida.

Bahkan, tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun tersebut.

"Racun ini bersifat 1.200 kali lebih beracun dari Sianida dan tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun ini, sehingga dia berbahaya jika dimakan," ungkap Fiarry saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (11/3/2020) malam.

Fiarry mengatakan, organ dalam pada ikan buntal menjadi bagian yang paling banyak mengandung racun.

"Ikan buntal ini mengandung racun terutama di organ dalamnya, seperti liver, ovarium, mata, maupun kulit," terangnya.

Fiarry menuturkan, racun pada ikan buntal bekerja dengan cara memblokir kanal natrium pada tubuh.

Baca: Sejumlah Hewan Mati Mendadak di Bekasi Bikin Geger, Polisi Sebut Keracunan Bukan Karena Virus

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment