Thursday, February 20, 2020

Distributor Kasur Busa Inoac dan Vita Dipusingkan Peredaran Produk Palsu

0 comments

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Distributor Mattress Plus, Vita dan Inoac PT Tri Sukses Jaya (TSJ) mengaku semakin dipusingkan dengan peredaran kasur busa palsu yang akhir-akhir ini bertambah marak di pasaran tanah air.

Pasalnya, kehadiran jenis kasur tersebut kian menggerus potensi pasar yang selama ini digarap TSJ hingga lebih dari 40 persen.

Karenanya, TSJ dan PT Inoac Polytechno Indonesia selaku produsen Inoac bekerjasama dengan aparat keamanan bertekad memerangi peredaran kasur busa palsu.

Langkah pertama secara pesuasif sudah dilakukan dengan mendatangi para pelaku pemalsuan, selanjutnya kedua perusahaan tersebut akan menempuh jalur hukum.

Saat ini kedua perusahaan ini sudah membentuk tim pengacara dan akan melakukan proses hukum sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Langkah ini sengaja ditempuh karena selain banyak kerugian baik yang dialami oleh kami sebagai pengusaha maupun konsumen. Masyarakat konsumen yang dikesankan beruntung karena mendapatkan barang lebih murah, sejatinya mereka tengah menyalakan bom waktu,” ungkap Arif Sukuandi, Direktur Utama PT Tri Sukses Jaya dalam keterangan persnya.

Baca: Tim Produksi Indonesian Idol Pakai Pita Hitam Atas Kepergian Ashraf Sinclair

Baca: Tompi Ingatkan Bahaya Produk Pemutih yang Dijual Online, Kulit Pecah-pecah Hingga Jadi Stretch Mark

Salah satu kerugian akibat membeli kasur palsu, adalah biaya besar yang harus dikeluarkan oleh konsumen.

Pasalnya, barang palsu yang beredar di pasaran memiliki kualitas jauh lebih rendah dibawah standard pabrikan Inoac sehingga konsumen akan mengeluarkan biaya tambahan lagi untuk membeli barang yang sama karena masa pakainya lebih pendek.

“Jadi, meski saat ini membeli murah tetapi sesungguhnya harga itu menjadi mahal karena kasur lebih cepat rusak,” ujarnya.

Pada kesempatan berbeda, Plant Manager PT Inoac Polytechno Indonesia Iwant Suprijanto mengatakan selama ini banyak kerugian akibat peredaran barang palsu baik terhadap produsen maupun masyarakat sebagai konsumen.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment