Thursday, December 15, 2022

Remaja di Bekasi Dilarikan ke RS dengan Kondisi Celurit Menancap di Punggung

0 comments

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -  Seorang pelajar berinisial HM (16) dibacok seorang pelajar sekolah lain saat sedang melintas di Kampung Pulo Dadap, Desa Srimahi, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (14/12/2022) pukul 10.00 WIB.

HM dibacok menggunakan sebilah celurit.

Bahkan celurit masih tertancap di punggung saat korban dilarikan ke klinik terdekat lalu dirujuk ke Rumah Sakit Cibitung Medika karena menderita luka yang cukup parah.

Informasi yang dihimpun Tribunnews.com, awalnya korban HM (14) dan SM berkendara sepeda motor  dari arah Tambelang ke Babelan  untuk mengambil motor milik adik kelas bernama Fatur.

Saat melintas di depan Sekolah SMKN 1 Tambun Utara, korban HM  dan saksi SM dikejar oleh kurang lebih 6 (enam) orang yang diketahui menggunakan kendaraan sepeda motor jenis matik dan tiap sepeda motor dinaiki 3 orang.

Baca juga: Aksi Sadis Suami Bunuh Istri yang Hamil 5 Bulan Karena Cemburu di Lumajang, Sabetkan Celurit 6 Kali

Korban yang panik langsung tancap gas dan mencari perlindungan dengan masuk ke dalam pom bensin.

Tidak lama kemudian enam orang tersebut memutar balik kembali kearah sekolah mereka yaitu SMKN 1 Tambun Utara sehingga HM dan SM  melanjutkan perjalanan namun kembali bertemu kelompok pelaku.

"Korban HR sempat memberikan perlawanan menggunakan tangan kosong namun pada akhirnya korban HM dan SM jatuh dikarenakan ditendang oleh yang diduga pelaku," kata Kasi Humas Polres Metro Bekasi AKP Hotma Sitompul dalam keterangannya, Rabu.

SM jatuh di selokan, sedangkan korban HM  yang jatuh di aspal langsung dibacok oleh salah seorang yang menggunakan training olah raga yang bertuliskan SMKN 1 Tambun Utara.

"Setelah pelaku pergi, SM lantas membawa HM Klinik Lestri untuk meminta pertolongan pertama namun oleh pihak Klinik Lestri dirujuk untuk ke RS Cibitung Medika karena luka yang diderita korban cukup serius karena senjata tajam jenis celurit berukuran sedang masih menancap dipunggung korban," katanya.

AKP Hotma Sitompul menyatakan, pihaknya telah meminta keterangan saksi-saksi, mengarahkan orangtua korban untuk membuat laporan polisi dan membuatkan Visum Et Repertum (VER).

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment