Sunday, September 12, 2021

24 Warga Jepang Tewas dalam Serangan Teroris 11 September 20 Tahun Lalu

0 comments

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sudah 20 tahun sejak peristiwa serangan teroris 11 September 2001 (tragedi 9/11) di Amerika Serikat, New York City. Namun hingga kini masih banyak korban yang belum teridentifikasi.

Belum lama ini pihak Amerika Serikat telah mengidentifikasi dua orang lagi yang tewas di gedung World Trade Center.

Diketahui sebanyak 24 warga Jepang tewas akibat serangan teroris tersebut.

"Sekitar 1.100 orang, atau 40 persen dari korban, belum teridentifikasi, dan tes DNA tubuh mereka terus berlanjut," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (11/9/2021).

Dua puluh tahun yang lalu, dalam serangan teroris di Amerika Serikat pada 11 September 2001, empat pesawat penumpang yang dibajak menabrak Gedung World Trade Center (WTC) di New York dan Departemen Pertahanan di pinggiran kota Washington.

(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 11 September 2001, pejalan kaki lari dari tempat kejadian saat salah satu menara World Trade Center runtuh di New York City.
(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 11 September 2001, pejalan kaki lari dari tempat kejadian saat salah satu menara World Trade Center runtuh di New York City. (DOUG KANTER / AFP)

Hampir 3.000 orang tewas, termasuk 24 warga Jepang, di antaranya 2.753 meninggal di gedung World Trade Center.

Departemen Autopsi Kota New York mengumumkan pada tanggal 7 September bahwa dua orang yang meninggal di gedung World Trade Center diidentifikasi dengan tes DNA dari beberapa tubuh mereka.

Identitas korban belum teridentifikasi sejak Oktober tahun lalu.

Dari sejarah 20 tahun lalu, sekitar 40 persen belum teridentifikasi.

Baca juga: Jadi Pembicara Peringatan 20 Tahun Tragedi WTC 9/11, Gus Yahya Ajak Tatanan Dunia Diperkuat

Dari korban di gedung World Trade Center itu, sekitar 40 persen atau 1.106 mengalami rusak berat dan identitasnya belum teridentifikasi.

Sudah 20 tahun sejak kejadian itu, dan Biro Autopsi Kota New York melanjutkan pengujian DNA dengan memperkenalkan teknologi baru.

"Tidak peduli berapa lama, kami tidak akan pernah melupakan dan menggunakan setiap metode. Kami bersumpah bahwa semua korban akan bisa berkumpul kembali dengan keluarga mereka," ungkap Biro Autopsi Kota New York.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment