TRIBUNNEWS.COM - Untuk Inggris, kemenangan 2-0 Selasa mengakhiri kutukan 55 tahun melawan tim yang berulang kali gagal mereka lewati di babak sistem gugur turnamen besar.
Tapi bagi Jerman, kekalahan di Wembley menandai akhir dari sebuah era.
Ini adalah berakhirnya sebuah era kepemimpinan Joachim Loew sebagai pelatih kepala Jerman.
Baca juga: Buah Kesabaran Gareth Southgate jadi Kunci Inggris ke Perempat Final Euro 2021
Baca juga: Tampil Angin-anginan Bersama Spanyol, Morata Punya Cara Elegan Bungkam Kritik di Euro 2021
Namun, sayangnya perpisahan tersebut tidak dikenang sebagai sesuatu yang manis.
“Euro dimaksudkan sebagai perpisahan yang bermartabat untuk pelatih nasional Joachim Loew,"
kata jurnalis Boris Büchler dikutip dari The Guardian.
Dalam 10 tahun pertamanya bertanggung jawab atas tim nasional Jerman, Loew telah membawa timnya setidaknya ke semi final dari setiap turnamen yang mereka ikuti.
Pada tahun 2014, ia pulang dari Rio de Janeiro dengan Piala Dunia.
“Sebaliknya, tersingkirnya babak 16 besar adalah konsekuensi logis dari penurunan yang dimulai pada 2016.”
Dalam artikel yang dimuat di Süddeutsche Zeitung, sifat kekalahan Jerman terasa tidak nyaman.
“Ya, tentu saja ada dua outlier bersejarah, kemenangan Piala Dunia 2014 dan bencana penyisihan grup 2018 – tetapi semua turnamen Löw lainnya mengikuti pola yang sama