Saturday, May 15, 2021

Vaksinasi Lengkap di Amerika Serikat Boleh Lepas Masker

0 comments

Prof Tjandra Yoga Aditama

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI

Mantan Direktur WHO Asia tenggara dan Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes

TRIBUNNEWS.COM - Seperti diketahui bahwa beberapa hari yang lalu Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa warga Amerika Serikat yang sudah lengkap di vaksin dapat beraktifitas tanpa menggunakan masker lagi.

Pengumuman ini antara lain berdasar rekomendasi “Center of Disease Control (CDC)” Amerika Serikat yang sudah terus di perbarui sampai 13 Mei 2021 tentang kebijakan yang mereka ambil berdasar perkembangan bukti ilmiah yang ada.

Tidak sedikit masyarakat yang bertanya apakah kebijakan serupa akan dapat juga diterapkan di negara kita. Tentu tidak mudah menjawabnya, yang jelas kita analisa saja bagaimana proses yang terjadi di Amerika Serikat, yang setidaknya melibatkan lima hal dan kemudian kita lihat juga data yang ada di negara kita.

Pertama, kebijakan di Amerika Serikat ini berdasar rekomendasi CDC yang berjudul “When You’ve Been Fully Vaccinated” secara jelas menyebutkan bahwa mereka yang sudah divaksin secara penuh dapat beraktifitas tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak, kecuali kalau ada aturan lokal lain yang mengaturnya.

Kalau ditelaah lebih lanjut, yang CDC maksud sebagai “sudah divaksin secara penuh” adalah hanya kalau sudah 2 minggu sesudah penyuntikan dosis ke 2 vaksin Pfizer atau Moderna atau 2 minggu sesudah penyuntikan dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson.

Kalau di luar itu maka dianggap belum divaksin secara penuh dan tetap harus pakai masker dan menjaga jarak. Kita ketahui bahwa vaksin yang sekarang digunakan di negara kita adalah Sinovac dan Astra Zeneca serta juga sudah ada izin EUA BPOM untuk vaksin Sinopharm, yang tentu saja mungkin saja di perluas ke jenis-jenis lain di masa datang.

Ke dua, harus diakui bahwa cakupan vaksinasi Amerika Serikat sudah cukup besar. Data per 14 Mei 2021 dari New York Times menunjukkan bahwa sekitar 155.3 juta orang di negara itu sudah menerima vaksinasi sedikitnya satu kali, dan sekitar 120,3 juta orang sudah divaksinasi lengkap dua kali dengan vaksin Pfizer-BioNTech dan juga Moderna serta satu kali dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment