TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Klaster Pangan terus dikebut, sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury menyampaikan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk dilakukan harmonisasi pendapat antar BUMN Klaster Pangan mengenai rencana proses bisnis model yang akan dijalankan.
Tujuannya, untuk meningkatkan produktivitas BUMN Pangan.
“Rencana Holding BUMN Pangan telah dibahas pada Rapat Terbatas [Ratas] Presiden. Diharapkan, ke-9 BUMN pangan ini betul-betul dapat meningkatkan produktivitas pangan dan membantu ketahanan serta kedaulatan pangan nasional,” ucap Pahala dalam keterangan yang diperoleh (23/4/2021).
Diketahui, sembilan BUMN Klaster Pangan ini terdiri dari PT RNI (Persero), PT PPI (Persero), Perum Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara (Persero) , PT Garam (Persero), PT Pertani (Persero), PT BGR Logistics (Persero), PT Berdikari (Persero), dan PT Sang Hyang Seri (Persero).
Holding yang rencananya dipimpin PT RNI ini telah menyusun roadmap yang bertujuan untuk mempercepat proses pembentukan holding pangan.
Nantinya, beberapa sektor harus diselaraskan agar dapat bertransformasi dalam skema industri pangan nasional.
Baca juga: Holding Ultra Mikro Dinilai Dorong Pertumbuhan Populasi Pengusaha Baru
Sektor yang dimaksud antara lain komoditas pertanian yang dikelola PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri, kemudian sektor Perikanan yang dikelola Perum Perikanan Indonesia, dan PT Perinus, komoditas garam milik PT Garam, sektor perternakan yang dikelola PT Berdikari, komoditas gula yang dikelola PT RNI dan proses trading dan logistik yang akan dikelola PT PPI dan PT BGR Logistics.
Pahala mengungkapkan BUMN Pangan ini perlu pengkajian mengenai potensi pengembangan yang sifatnya organik dan non organik.
Contohnya, bagaimana peran sebagai offtaker beberapa komoditas pangan, bisnis model, pengelolaan cash flow, proses pengadaan, proses kemitraan dan lainnya sebagai upaya perbaikan.
“Holding BUMN Pangan diharapkan dapat memperbaiki kinerja anggota-anggotanya yang diharapkan kedepannya menjadi BUMN Pangan yang membanggakan," pungkasnya.
Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo), Fatah Setiawan Topobroto mengatakan, Perum Perindo siap berperan sebagai off taker ikan hasil tangkapan nelayan.
Hal ini guna mengamankan stok dan harga ikan agar tidak jatuh di tangan tengkulak.
“Komoditas perikanan sama pentingnya dengan komoditas pangan lain. Oleh karena itu, peran Perum Perindo juga akan besar di BUMN Klaster Pangan,” ujarnya.