TRIBUNNEWS.COM - "Sebagai seorang karyawan yang bekerja sebagai tim operasional di sebuah organisasi, saya harus sangat berhati-hati dalam berinteraksi dengan sesama tim maupun dari divisi lain.
Menjaga jarak tentunya salah satu hal yang sering diingatkan oleh pimpinan kami. Kami sempat bekerja dirumah beberapa waktu yang lalu, dan sekarang kami sudah mulai Kembali ke kantor dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh manajemen.
Pertanyaan terbesar kami adalah bagaimana menjaga agar semua tim kami dan karyawan lain tetap aman pada saat kami bersama-sama di kantor?"
Paragraf di atas adalah sebuah contoh pemikiran yang saat ini banyak menjadi pertanyaan kaum professional.
Bayangkan jika Anda bekerja di sebuah perusahaan konsultan keuangan dimana para pelanggan datang dari berbagai industri.
Tugas anda adalah membantu memeriksa keuangan dan membuat pembelajaran, solusi dan rekomendasi untuk sistem keuangan pelanggan.
Tidak jarang dalam proses ini melibatkan banyak sekali pencetakan dokumen penting, karena akan lebih mudah mempelajari keuangan dan berdiskusi dengan rekan sesama tim menggunakan laporan yang sudah dicetak.
Bahkan laporan ataupun surat kontrak masih dicetak di atas kertas agar bisa dibubuhkan materai dan tanda tangan dari klien.
Sekarang ini Anda sudah menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker di ruangan bekerja untuk memastikan Kesehatan dan keamanan tim.
Namun bagaimana dengan potensi penyebaran virus pada tombol cetak saat Anda berhadapan dengan printer? Apakah mungkin untuk berbagi penggunaan printer dengan aman?
