Tahun itu pun disebut sebagai 'Amul Huzni (tahun kesedihan) dalam perjalanan hidup Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Ada kisah menarik sebelum Sayyidah Khadijah Binti Khuwailid wafat. Menjelang ajalnya, Beliau meminta Rasulullah agar berkenan memberikan kain rida' (sorban)nya sebagai kain kafannya.
Dikisahkan, tatkala sakitnya bertambah parah beliau berkata kepada Rasulullah: "Wahai Rasulullah dengarkanlah wasiatku"
Pertama, "Sesungguhnya aku telah kurang dalam memenuhi hak mu, maka maafkan aku wahai Rasul Allah."
Maka Rasul صلى الله عليه وسلم berkata: "Tidak wahai istriku, aku tidak pernah melihat darimu kekurangan apapun, kau telah bersungguh-sungguh dan telah lelah di rumahku, dan kau telah menyumbangkan harta mu di jalan Allah."
Kedua, Aku berwasiat untuk ini –Khadijah mengisyaratkan ke Fathimah– sesungguhnya dia akan menjadi anak yatim dan asing. Maka jangan sampai ada perempuan Quraisy yang mengganggunya, menamparnya, dan meneriakinya dan jangan sampai ada yang membuatnya benci.
Ketiga, Sesungguhnya aku takut dari siksa kubur, dan aku ingin Rida yang engkau pakai tatkala engkau menerima Wahyu untuk mengkafaniku. Maka Rasulullah bergegas untuk mengambil Rida nya, dan seketika Sayyidatuna Khadijah sangat senang.
Tatkala beliau wafat, Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang langsung menyiapkan keperluan dan memandikannya. Dan ketika Rasulullah mengkafani beliau, Malaikat Jibril turun dan berkata:
"Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah kirim salam untukmu, dan mengkhususkan penghormatan buatmu, dan berpesan kepada mu, wahai Muhammad, sesungguhnya kafan Khadijah dari-Ku, karena ia telah mengeluarkan hartanya di jalan-Ku."
Dan Jibril membawa kafan tersebut seraya berkata: "Wahai Rasulullah ini kafan Khadijah, dan ini adalah termasuk dari kafan-kafan surga yang dihadiahi untuknya".
Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun mengkafani dengan Rida beliau terlebih dahulu kemudian dilapisi oleh kafan yang dibawa oleh Malaikat Jibril tersebut. Begitulah kemuliaan Sayydidah Khadijah di sisi Allah dan Rasul-Nya. Semoga kita bisa meneladani perjuangan beliau membela Nabi dan membela Islam.
Sumber:
Manaqib Sayyidah Ummil Mu'minin Khadijah Al-Kubro, karangan Assayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani
Baca Juga: 11 Ramadhan, Momen Paling Menyedihkan Bagi Rasulullah