Tuesday, February 9, 2021

Mari ke Surga..! Slogan Khawarij Saat Perang Melawan Pasukan Ali bin Abu Thalib

0 comments
Kaum Khawarij bersikeras untuk tetap melancarkan pemberontakan bersenjata dan tidak mau menerima apa yang datang dari Khalifah Ali bin Abu Thalib r.a. Mereka tetap memandang Ali bin Abu Thalib r.a. sebagai orang yang sudah murtad dan menjadi kafir karena menerima "tahkim".

Oleh karena itu mereka memandang Ali bin Abu Thalib sebagai orang yang telah keluar dari rel agama dan harus diperlakukan sebagai musuh Allah! Begitulah pendirian kaum Khawarij yang sudah tidak dapat berubah lagi.

Baca juga: Kaum Khawarij Angggap Ali bin Abu Thalib Murtad dan Menjadi Kafir

Buku Sejarah Hidup Imam Ali ra karya H.M.H. Al Hamid Al Husaini memaparkan, betapa pilu hati Ali bin Abu Thalib r.a. menghadapi pendirian orang-orang yang kemarin masih menjadi pendukung dan pembelanya, tetapi hari ini sudah berbalik menjadi lawan yang sangat keras kepala. Ia sangat menyesal karena mereka sekarang sudah dikuasai oleh pikiran kacau, sampai mereka buta melihat kebenaran.

Jalan Kekerasan
Akhirnya Ali bin Abu Thalib r.a. yakin tak ada jalan lain lagi yang bisa ditempuh, selain terpaksa harus menghadapi kekerasan dengan kekerasan. Lebih-lebih setelah ada kenyataan bahwa mereka ketika meninggalkan Kufah telah banyak merenggut nyawa kaum muslimin yang tidak berdosa.

Baca Juga:

Tiap orang yang tidak sependapat dengan mereka dicap "kafir". Setiap orang yang sudah terkena cap itu, oleh mereka dihalalkan darahnya, harta bendanya dan keluarganya.

Baca juga: Kisah Perlawanan Sengit Kaum Khawarij Terhadap Khalifah Ali bin Abu Thalib

Abdullah bin Khabbab bersama isterinya yang sedang hamil tua mereka bantai di tepi sungai bersama seekor babi, hanya karena waktu ditanya tentang sebuah hadis menjawab: "Ayahku menyampaikan sebuah hadis berasal dari Rasulullah SAW: 'Sepeninggalku akan terjadi suatu fitnah (bencana). Dalam fitnah itu hati orang akan menjadi mati, sama seperti tubuhnya yang juga mati. Sore hari ia menjadi orang yang beriman dan di pagi hari ia menjadi orang kafir'…"

Sebelum membantai dua orang suami isteri itu mereka sudah membantai lebih dulu 3 orang wanita, hanya karena tidak sependapat dengan mereka. Salah seorang di antara tiga wanita itu ialah: Ummu Saman, yang pada masa hidupnya Rasulullah SAW pernah menjadi sahabat setia.

Sekalipun sudah sejauh itu tindakan kaum Khawarij, Ali bin Abu Thalib r.a. tidak meninggalkan kebiasaannya, yaitu lebih suka bersikap baik sebelum diserang. Kepada para sahabat dan pasukannya ia berpesan: "Janganlah kalian menyerang lebih dulu sebelum kalian diserang!"

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment