Sunday, January 31, 2021

CIMB Niaga Implementasikan Keuangan Berkelanjutan untuk Dorong Perekonomian Rendah Karbon

0 comments

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk menerbitkan Panduan Sektor Perkebunan Kelapa Sawit agar aktivitas pembiayaan industri ini di CIMB Niaga sesuai dengan prinsip keuangan berkelanjutan.

Inisiatif ini juga dilakukan untuk mendorong realisasi praktik-praktik terbaik keberlanjutan di industri tersebut, serta mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dan berkontribusi positif dalam aksi mitigasi perubahan iklim.

Direktur Compliance, Corporate Affairs and Legal CIMB Niaga Fransiska Oei mengatakan bahwa sebagian debitur pembiayaan kelapa sawit CIMB Niaga telah atau dalam proses mendapatkan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) atau Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

"Selain itu, bank mendorong agar debitur juga memiliki komitmen terhadap kebijakan No-Deforestation, No-Peat, No-Exploitation (N-DPE)," jelas Fransiska dalam keterangan resminya, Sabtu (30/1/2021).

Baca juga: CIMB Niaga Optimalkan Remitansi Lewat Platform Digital di Masa Pandemi Covid-19 

Baca juga: CIMB Niaga Syariah Bukukan Pembiayaan Tumbuh 4,7 Persen Per 30 September 2020

Perusahaan turut mendorong agar debitur memasukkan peran serta petani kelapa sawit dalam rantai pasok perusahaan yang bergerak di sektor ini.

Sehingga tercipta ekosistem yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Hal ini diharapkan dapat membentuk rantai pasok yang bertanggung jawab, dan pada akhirnya mendukung perekonomian rendah karbon.

Penerapan keuangan berkelanjutan di CIMB Niaga telah dimulai sejak 2019, sejalan dengan Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017.

"Kami menilai implementasi keuangan berkelanjutan tidak dapat hanya dilakukan oleh bank, namun harus melibatkan semua pihak. Oleh karena itu, CIMB Niaga mengajak seluruh stakeholders untuk bersama-sama mengimplementasikan keuangan berkelanjutan sehingga kita akan mendengar 'Thank You From Tomorrow'," kata Fransiska.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment