Selan itu, pagi tadi dari atas puncak kawah Gunung Merapi juga terlihat kepulan asap sulfatara. Asap kawah tersebut berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi mencapai 250 meter. (Baca juga:Pohon Pisang Bercabang Dua dan Cerita Mimpi Basah Wiyono)
Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada periode pengamatan 26 November 2020 pukul 00:00 - 06.00 WIB, terjadi kegempaan guguran sebanyak 15 kali, hembusan 20 kali, kegempaan fase banyak 64 kali dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 6 kali. Sedangkan status Gunung Merapi hingga saat ini masih level III atau siaga. (Baca juga:Aktivitas Meningkat Tanda Erupsi Sudah Dekat, Namun Diprediksi Tidak Sebesar 2010)
Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, kenaikan aktivitas Gunung Merapi ini menjadi pertanda erupsi semakin dekat. Namun demikian kapan terjadi erupsi belum bisa diprediksi. "Guguran terus terjadi namun tidak memengaruhi kondisi magma," terangnya.