Sunday, September 27, 2020

Kisah Guru dan Keledai, Omar Khayyam Percaya Reinkarnasi?

0 comments
IDRIES Shah dalam bukunya berjudul The Sufis memaparkan suatu hari Khan Jan-Fishan Khan, pemimpin Sufi Hindu-Kush dan guru utama yang agung pada abad kesembilan belas, hadir ketika seorang pengikut Omar Khayyam antusias berkebangsaan Jerman menyampaikan sebuah analisa panjang lebar tentang Omar dan berbagai acuannya kepada seorang Guru Sufi. (Baca juga: Omar Khayyam dan Tentang Kegelisahan yang Menyedihkan)

"Diawali dengan anggapan bahwa Omar telah diungkap von Hammer hampir empat puluh tahun sebelum Cowell dan FitzGerald, ia mengakhiri dengan mengemukakan kelegaannya sendiri bahwa Rubaiyat mencakup hampir setiap teori filsafat," tulisnya. (Baca juga: Omar Khayyam Bisa Dibilang Suara Abadi bagi Para Sufi)

Orang bijak itu menyimaknya dengan tenang kemudian menyampaikan cerita berikut ini:

Seorang sarjana menemui seorang guru Sufi dan bertanya kepadanya tentang tujuh filosuf Yunani yang lari ke Persia menghindari tirani Justinian, yang telah menutup sekolah-sekolah filsafat mereka. "Mereka termasuk kelompok kami," jawab guru sufi itu.

Yang menggembirakan, sarjana itu pergi untuk menulis sebuah risalah tentang asal-usul pemikiran Yunani terhadap para sufi.

Suatu hari ia menemui seorang musafir sufi yang mengatakan, "Guru Halimi dan Rumi yang agung mengutip Yesus sebagai seorang guru Sufi."

Baca Juga:

"Mungkin maksudnya bahwa pengetahuan Yunani telah menyebar di kalangan Kristen dan Sufi," pikir si sarjana. Ia menulis hal ini di dalam risalahnya.

Dalam sebuah perjalanan suci, guru yang berpikiran orisinal itu telah melintasi kota kediaman si sarjana. Ketika bertemu dengannya, ia berkata, "Para penentang itu dan beribu-ribu orang yang tak dikenal adalah kelompok kami." (Baca juga: Misteri Omar Khayyam: Dia Tidak Merepresentasikan Dirinya Sendiri)

Sahabat saya, sang Sufi, telah mengamati secara seksama skolastik Jerman. "Anggur mengandung air, gula, sari buah dan warna. Raciklah semua itu, niscaya engkau tak akan bisa menghasilkan anggur."

"Kami sedang duduk di sebuah ruangan. Seseorang mengira, 'Rumah Cina mempunyai banyak kamar. Oleh karena itu, semua ruang ini meniru rumah Cina. Di sini juga ada karpet, ini dipengaruhi Mongol. Seorang pelayan kemudian masuk -- tentu saja ini adalah kebiasaan Romawi; atau kebiasaan Fir'aun? (Baca juga: Ibnu Arabi Dianggap Pembohong Besar dan Ahli Bid'ah, Ini Sebabnya)

Sekarang, melalui jendela aku melihat seekor burung. Penelitian menunjukkan bahwa burung-burung yang bertengger dan dilihat melalui jendela tentu saja sesuai dengan kebiasaan orang Mesir kuno. Alangkah menakjubkan perpaduan dari warisan kebiasaan di rumah ini!' Apa pendapatmu tentang seorang manusia?" (Baca juga: Ibnu Arabi Antara Anak Gergaji dan yang Menghidupkan Agama)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment