Monday, August 10, 2020

Pakar Militer: Beirut Lenyap Jika Benar 2.750 Ton Amonium Nitrat Meledak

0 comments

loading...

BEIRUT - Pakar militer Rusia Viktor Murakhovsky mengatakan jumlah amonium nitrat yang menyebabkan ledakan mematikan di Beirut pasti jauh lebih sedikit dari persediaan aslinya. Jika seluruhnya meledak, Ibu Kota Lebanon itu benar-benar akan "terhapus dari peta" atau lenyap.

Murakhovsky menduga sebagian besar dari muatan amonium nitrat sitaan yang disimpan di sebuah gudang di Pelabuhan Beirut telah dicuri sebelumnya. Bahan kimia itu disita tahun 2013 dari kapal MV Rhosus milik pengusaha Rusia.

Ledakan di Beirut pada Selasa (4/8/2020) malam lalu telah menewaskan 220 orang dan melukai sekutar 7.000 orang lainnya. Ledakan yang begitu hebat telah menghancurkan batu, memecahkan jendela, menyedot furnitur dari apartemen ke jalan dan menyebabkan hampir 300.000 orang di Beirut kehilangan rumah. (Baca: PM Lebanon Sebut 2.750 Ton Amonium Nitrat Penyebab Ledakan Beirut)

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan ledakan itu disebabkan oleh timbunan 2.750 ton amonium nitrat, bahan kimia yang digunakan dalam pupuk dan bahan peledak, terbakar setelah disimpan di Pelabuhan Beirut sejak 2013 tanpa tindakan pengamanan.

Baca Juga:

Namun, Murakhovsky mengatakan bahwa jika jumlah amonium nitrat seutuhnya 2.750 ton seperti yang diumumkan pejabat Lebanon meledak, itu akan menghapus Beirut dari peta.

Pakar militer itu menambahkan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia,Komsomolskaya Pravda, bahwa kemungkinan besar stok amonoium nitrat sitaan itu sudah dicuri selama bertahun-tahun.

Mantan menteri pembangunan administrasi Lebanon May Chidiac mengatakan pada hari Jumat bahwa amonium nitrat tidak digunakan oleh tentara melainkan oleh "organisasi teroris".

"2.700 ton yang disita enam tahun lalu digunakan untuk target militer," tulis dia di Twitter dengan menyatakan bahwa ledakan itu bisa menjadi upaya untuk mengalihkan perhatian dari jumlah yang amonium nitrat yang hilang.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment