Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi corona Covid-19 jadi banyak orang yang terpaksa mengalihkan berbagai acara perjalanan wisatanya. Bila biasanya mereka menggunakan pesawat terbang, saat ini tak sedikit mereka yang menggunakan perjalanan jalur darat atau road trip dengan menggunakan kendaraan pribadi.
"Saya melihatnya menggunakan kendaraan pribadi, tak terikat oleh waktu. Hal itu berbeda saat mereka menggunakan pesawat terbang, kereta, atau bus," ujar Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf, Ari Juliano Gema saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 28 Agustus 2020.
Selain tak terikat waktu, lelaki yang juga Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 Kemenparekraf ini menambahkan, mereka lebih bebas mengatur jadwal perjalanan. Mereka bisa lebih optimal dalam perjalanan karena dapat memilih tujuan wisatanya secara langsung.
"Mereka juga bisa lebih banyak menentukan destinasi wisata yang akan dikunjungi. Mereka bisa berhenti ke destinasi wisata tertentu saat menuju ke destinasi yang lain," ujar Ari.
Mereka yang melakoni road trip lebih banyak mengunjungi destinasi wisata outdoor. Wisata outdoor juga salah satu destinasi wisata yang disarankan Kemenparekraf karena lebih segar.
Ari menilai peningkatan road trip selama ini terjadi juga karena tiket pesawat yang mahal. Dengan road trip, mereka bisa lebih menghemat biaya.
"Mereka bisa menghemat biaya. Kalau dengan road trip, mereka bisa jalan bersama dengan jumlah orang lebih banyak. Kalau menggunakan pesawat hanya satu orang, tapi dengan road trip akan lebih banyak. Misalnya, mereka bisa menyewa mobil atau bus," tutur Ari.
Meningkatkan Perekonomian
Ari menjelaskan, road trip sesuatu yang biasa dilakukan banyak orag. Hanya saja peningkatan road trip terjadi karena infrastruktur yang makin banyak dan baik.
"Saat ini banyak jalan tol yang menghubungkan dari satu daerah dengan daerah lain. Itu juga yang menjadi alasan banyak orang yang road trip," imbuh Ari.
Hal tersebut juga diamini oleh Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Nunung Rusmiati. Ia membenarkan bahwa road trip banyak dilakukan orang saat ini karena infrastruktur yang makin baik.
"Di era Jokowi ini pembangunan infrastruktur dilakukan di mana-mana, terutama jalan tol. Kehadiran jalan tol itu juga yang membuat perjalanan orang dari satu daerah ke daerah lain jadi makin mudah," ujar Rusmiati saat kepada Liputan6.com, Sabtu, 29 Agustus 2020.
Rusmiati juga mengungkapkan, road trip juga akan membuat ekonomi makin bergerak. Ia mengatakan sudah lima bulan belakangan ini ekonomi, terutama pariwisata sangat terpengaruh akibat corona Covid-19.
"Saya berharap dengan makin banyak orang road trip, bisa dapat menggerakan roda perekonomian. Rumah-rumah makan akan bergerak kembali, selain itu sentra-sentra kerajinan juga bisa menggeliat lagi," ujar Rusmiati. "Penyebaran perekonomian juga akan lebih merata karena adanya road trip," kata Ari.
Di masa pandemi corona Covid-19 ini, Rusmiati menilai saat ini momen yang sangat tepat untuk mempromosikan kembali tentang keindahan Indonesia. Indonesia memiliki destinasi wisata yang sangat banyak yang tersebar di 514 kabupaten dan kota.
"Kalau sebelum pandemi orang banyak bicara tentang luar negeri, sekarang saatnya kita mempromosikan Indonesia. Indonesia memiliki potensi wisata yang sangat besar," tandas Rusmiati.
Meski begitu, baik Ari dan Rusmiati, mengimbau kepada publik mereka yang road trip harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Dengan begitu, selain bisa menikmati destinasi wisata, mereka juga tetap nyaman.