loading...
“Di usia yang ketujuh ini Unusa akan terus berperan dalam mendorong tercetaknya generasi muda yang kompeten secara akademik dan berkarakter dalam merestarikan nilai-nilai NU sebagai bagian dari kaum Nahdliyin yang setia kepada NKRI," kata Emil.
Emil juga yakin, Unusa mampu mendorong generasi muda untuk bersaing di kancah global. Unusa juga dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang memiliki daya saing.
Baca Juga:
(Baca juga:Wajib Rapid Test Sebelum UTBK, Calon Mahasiswa Menjerit)
Pada momen milad ke-7, Emil mengingatkan pada semua civitas akademika Unusa bahwa kreativitas memegang peran sangat penting di masa depan. Terlebih ketika menjumpai masa ketidakpastian seperti yang terjadi saat ini.
“Masa depan ini akan ditentukan oleh kreativitas. Kita ada di tengah momen pandemi COVID-19. Ini adalah ujian bagi civitas akademika UNUSA untuk senantiasa mencari berbagai macam kreatifitas dalam mendorong peran sertanya dalam masyarakat," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Unusa resmi berdiri pada 2 Juli 2013. Unusa merupakan konversi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis). Jika dilihat dari sejarahnya, perjalanan Unusa dimulai sejak didirikannya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Yarsis pada 1979.
Di usia ketujuh pada 2 juli 2020, Unusa telah berkontribusi dalam berbagai inovasi dan pengabdian masyarakat. Diantaranya adalah Unusa dipercaya Pemprov Jatim melaksanakan program One Pesantren One Product (OPOP).
(Baca juga:Berjuang Sembuhkan Pasien Positif, 8 Dokter di Gresik Terpapar COVID-19)
Menurut Emil, program OPOP menjadi salah satu prioritas Khofifah-Emil. Saat ini sudah berjalan baik berkat kerjasama pemprov jawa timur dengan Unusa. “Pemprov sudah bekerjasama dengan Unusa dalam mendorong one pesantren one produk," ujarnya.
Program OPOP sendiri merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren. Terdapat tiga pilar OPOP, yakni Santripreneur, Pesantrenpreneur dan Sosiopreneur. Demi suksesnya program tersebut Unusa mendirikan OPOP Training Center dan OPOP Mart yang berlokasi di Kampus B Unusa Jemurasari.
Meskipun perayaan peringatan dies natalis Unusa ke tujuh ini berada ditengah pandemi, Emil berharap Unusa terus mengeluarkan kreativitasnya untuk bersama-sama membangun negeri. "Saya yakin Unusa bisa memunculkan kreativitasnya yang dapat mendorong peran serta di masyarakat," katanya.
Emil berharap, Unusa terus menjalankan tri darma perguruan tinggi. Mulai dari pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Emil juga berharap Unusa terus menciptakan inovasi lainnya yang dapat dirasakan langsung di masyarakat.
"Kami akan terus mendorong berbagai inovasi dan pengabdian masyarakat yang dilakukan Unusa, dengan berbagai macam inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat," tandasnya.
(msd)