
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2020 ternyata meleset jauh di bawah kenyataan. Realiasinya, ekonomi di periode ini tumbuh jauh di bawah prediksi Gubernur Bank Indonesia maupun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di awal.
Dalam rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS), pada Selasa (5/5/2020) pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 2,97%, alias lebih lesu.
Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya sempat optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal I masih bisa melaju hingga 4,3%.
Menteri Keuangna Sri Mulyani juga masih sempat optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 di level 4,5%-4,7%.
Dalam rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS), pada Selasa (5/5/2020) pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar 2,97%, alias lebih lesu dari harapan BI dan Kementerian Keuangan.
“Perkembangan ekonomi Indonesia, ekspor dan impor turun, inflasi stabil, dan investasi langsung tumbuh 8% di kuartal I-2020. Sehingga perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020 masih kisaran 4,5%-4,7%,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR Kemarin, Senin (4/5/2020).
Sayangnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Selasa (5/5) menunjukkan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 hanya mencapai 2,97%.
Baca: Mengenang Didi Kempot, Musisi Jalanan yang Bisa Injakkan Kaki di Benua Amerika hingga Eropa
Pencapaian tersebut anjlok bila dibandingkan dengan realisasi di kuartal I-2020 di level 5,07%.
Sebelumnya, Sri Mulyani bilang dampak Covid-19 menjadi pukulan berat bagi perekonomian Indonesia, khususnya pada rentang akhir Februari sampai Maret 2020.
Dia mengatakan, pandemi belum begitu terasa pada Januari-awal Februari 2020.