Liputan6.com, Jakarta Perkembangan ilmu pengetahuan tak lepas dari peran para cendekiawan dunia. Ada banyak ilmuwan-ilmuwan Muslim yang punya pengaruh kuat dalam ilmu pengetahuan. Salah satu bukti kejayaan Islam di masa lampau adalah lahirnya ilmuwan-ilmuwan Muslim.
Di masa kejayaan Islam pada era 780 M - 1258 M, banyak ilmuwan yang berkontribusi di bidang ilmu pengetahuan. Ilmuwan-lmuwan ini berhasi membawa perubahan dunia di berbagai aspek. Sejumlah disiplin ilmu juga lahir dari ilmuwan-ilmuwan Muslim ini sebut saja penemuan aljabar, trigonometri, hingga bidan kedokteran.
Penemuan para ilmuwan ini bahkan digunakan dan terus dikembangkan hingga kini. Berikut 7 ilmuwan Muslim paling berpengaruh di dunia, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (29/5/2020).
Al-Khawarizmi
Muhammad bin Mūsā al-Khawārizmī atau yang dikenal dengan Al-Khawarizmi merupakan seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi asal Persia yang hidup pada 780 M-850 M. Al-Khawarizmi dikenal dengan penemuannya berupa sistem penomoran 1-10 yang digunakan hingga saat ini.
Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai bapak aljabar berkat penemuan teori aljabarnya. Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Al-Khawarizmi juga merupakan pencetus sistem algoritma.
Al Zahrawi
Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi atau Al-Zahrawi merupakan seorang fisikawan dan ahli bedah yang hidup pada 936 - 1013 M di Andalusia. Al Zahrawi dikenal akan karyanya berjuduk Al-Tasrif yang merupakan kumpulan praktik kedokteran. Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan kelahiran anak.
Al Zahrawi merupakan ahli bedan terbaik di abad pertengahan hingga dijuluki sebagai bapak ahli bedah. Al Zahrawi berperan besar dalam dunia bedah medis mulai dari penemuan jarum suntik, forcep, jarum bedah, hingga pisau bedah.
Tak cuma terkenal di bidang kedokteran, Al-Zahrawi juga berjasa dalam bidang kosmetika. Ia berhasil menemukan deodoran, hand lotion, dan pewarna rambut yang kemudian terus dikembagkan hingga kini.
Ibnu Sina
Ibnu Sina atau yang juga dikenal sebagai Avicenna merupakan salah satu ilmuwan besar Islam yang terkenal di dunia. Ibnu Sina adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter yang hidup pada 980-1037. Ibnu Sina menguasai beberapa cabang ilmu seperti kedokteran, fisika, astronomi, hingga filsafat.
Karyanya dalam dunia medis sangat berpengaruh dalam dunia kedokteran modern. Ia bahkan dinobatkan sebagai "Bapak Kedokteran Modern". Karyanya yang sangat terkenal adalah al-Qānūn fī aṭ-Ṭibb yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.
Deretan karya yang ia bukukan adalah The Book of Healing, yang merupakan ensiklopedi filosofis dan ilmiah, serta The Canon of Medicine yang merupakan ensiklopedi medis. Dalam bidang filsafat, ia juga menulis soal filosofi Islam dengan subjek ilmu pengetahuan seperti logika, filosofi moral, dan juga metafisika.
Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun merupakan seorang sejarawan muslim dari Tunisia. Ibnu Khaldun ialah ilmuwan dari Tunisia yang dikenal sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalam Muqaddimah.
Muqaddimah yang mencatat suatu gambaran awal dari sejarah universal manusia. Beberapa pemikir modern memandang kitab ini sebagai karya pertama yang memuat pembahasan terkait beberapa cabang disiplin ilmu sosial seperti sosiologi, demografi, dan sejarah budaya.adalah sebuah kitab
Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis.
Ibnu Haitham
Ibnu Haitham merupakan seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ibnu Haitham dikenal sebagai bapak optik modern. Ibnu Haitahm berhasil membedah konsep cahaya.
Ibnu Haitahm berhasil memperbaiki konsep 'camera obscura' atau lubang jarum yang awalnya ditemukan Tiongkok, di mana cahaya bergerak pada garis lurus dan membentuk gambar yang terbalik pada retina.
Ibnu Haitham menciptakan teknologi optik yang saat ini digunakan pada perangkat kamera. Teknologi temuan Ibnu Al-Haitham menginspirasi Rogen Bacon dan Kepler untuk menciptakan mikroskop dan teleskop.
Al-Kindi
Abu Yūsuf Yaʻqūb ibn ʼIsḥāq aṣ-Ṣabbāḥ al-Kindī atau Al-Kindi merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam. Ia hidup pada 801-873 M. Al-Kindi dikenal akan kemampuannya berbahasa Yunani yang membuatnya dapat menerjemahkan karya-karya berbahasa Yunani dari Aristoteles dan Plotinos ke dalam bahasa Arab.
Al Kindi telah menulis banyak karya dalam pelbagai disiplin ilmu, dari metafisika, etika, logika dan psikologi, hingga ilmu pengobatan, farmakologi, matematika, astrologi dan optik, juga meliputi topik praktis seperti parfum, pedang, zoologi, kaca, meteorologi dan gempa bumi.
Al-Jazari
Al-Jazari merupakan ilmuwan mekanik asal Al-Jazira, Mesopotamia, yang hidup pada abad pertengahan. Tulisannya yang terkenal adalah Kitáb fí ma'rifat al-hiyal al-handasiyya (Buku Pengetahuan Ilmu Mekanik) yang berisi lima puluh peralatan mekanik berikut instruksi tentang bagaimana cara merakitnya.
salah satu ahli mekanik yang dikenal akan karyanya berupa jam besar dengan tampilan mirip gajah. Jam ini diyakini sebagai karya robotik pertama di dunia.